Halaman

Minggu, 17 April 2011

Kepada Sdr. Gayus Tambunan


Gayus Tambunan adalah tokoh fenomenal sejak terungkap kasus pajak yang melibatkan beberapa perusahaan bonafid di Indonesia pada tahun 2010.. Penghasilannya dalam mengutak-atikuang  pajak mencapai milyaran rupiah.   Dengan uang sebanyak itu ia pun bisa menyogok perangkat hukum di negeri Indonesia tercinta ini, termasuk membayar sipir untuk jalan-jalan menonton tenis di Bali dan berlibur ke Singapura.

Saudara Gayus Tambunan yang baik dan sehat-sehat. 

Bagaimana keadaanmu sekarang? Aku berharap kau tetap baik-baik dan sehat-sehat saja. Lama kau tak muncul di koran dan televisi. Aku yakin dua bulan belakangan  ini kau bisa bernafas lega. Tak ada lagi wartawan media cetak maupun elektronik yang mengejar-ngejar kau. Soalnya orang yang membicarakan kau  sudah dainggap ketinggalan informasi. Bahkan jika kau sekarang pelesiran lagi, orang-orang sudah tidak akan peduli.

Ah, apa artinya mengutak-atik uang kau yang 28 milyar, pikir orang-orang. Sekarang orang sudah teramat jenuh membicarakan korupsi. Kasus ini tak pernah bisa diselesaikan. Teramat sulit untuk mengungkapnya karena hampir semua lembaga peradilan bermain-main di situ.

Sekarang orang lebih tertarik untuk menghibur diri. Polisi sudah menemukan citra baiknya di mata pubik dengan munculnya Briptu Norman Kamaru yang memang pantas untuk dipuji. Bukan saja dia punya talenta untuk bernyanyi, tetapi prilaku kesahajaannya, kepolosannya, bahkan ketaksengajaannya telah mampu mencuri hati siapa saja yang melihatnya. Kok ada ya polisi yang baik? Itu diantara pertanyaan-pertanyaan masyarakat. Yang menghebohkan dari seorang Norman Kamaru, berita yang dikemasnya jauh lebih menarik dari kasus Antasari Azhar yang sekarang sedang diuji kembali oleh Mahkamah Yudisial. Jadi kau untuk sementara tenag-tenang saja lah di penjara. Orang lebih senang ngomong tentang Briptu Norman Kamaru.

Kupikir kau juga sangat lega ketika semua wartawan sibuk meliput sidang paripurna DPR yang ngotot ingin mendirikan sebuah gedung baru dengan biaya 1,8 trilyun. Sementara disela-sela  sidang itu, anggota DPR ternyata tidak cuma tidur kalau sedang rapat seperti biasanya untuk melawan kejenuhan, atau ketidakbecusannya, ternyata ada juga yang mencari hiburan ganjil menonton video porno. Ya syukurlah dia mengakui kesalahannya dan mengundurkan diri sebagai anggota dewan. Dan baru saja bom bunuh diri meledak di Masjid Mapoltabes Cirebon, tentu hampir semua mata wartawan tertuju ke sana untuk ikut mencari siapa yang jadi dalangnya. Dan selalu saja otak kepala bangsa ini dimulai dengan prasangka Islam Militan. Dan seolah-olah para ulama tidak mampu membina ummatnya.

Sekali lagi Kau tenang saja di penjara, Yus! Bulan April ini banyak acara. Selain ujian nasional yang sudah diperkirakan akan ramai lagi dengan soal-soal kebocoran dan kecurangan. tanggal 21 adalah Hari Kartini, jadi para wartawan akan asyik memberitakan itu. Soal Melinda Dee dan Cyrus Sinaga, ah itu kan cuma pernik-pernik berita saja.

Aku mengajak Kau untuk berdoa, mudah-mudahan kasus kau cepat selesai. Cepat ketahuan siapa saja yang merampok uang negara.

Ok, sampai di sini dulu, kapan-kapan kukabari lagi kalau aku gelisah memikirkan negeri ini.

Abdul Azis